Sunday, May 5, 2013

PETA GEOLOGI




Peta geologi merupakan sarana untuk menggambarkan tubuh batuan, penyebaran batuan, kedudukan unsur struktur geologi dan hubungan satuan batuan serta mengrangkum berbagai data lainnya. Peta geologi juga merupakan gambaran teknis dari permukaan bumi dan sebagaian bawah permukaan yang mempunyai arah, unsur-unsur yang mempunyai gambaran geologi, dinyatakan  sebagai garis yang mempunyai kedudukan pasti.
Pada dasarnya peta gologi merupakan rangkaian dari hasil beberapa kajian lapangan. Hal ini pula mengapa pemetaan geologi diartikan sama dengan geologi lapangan. Peta geologi umumnya dibuat diatas sustu peta dasar (peta topografi/rupabumi) dengan cara mengplot singkapan-singkapan beserta unsur yang struktur geologinya diatas peta dasar tersebut. Pengukuran kedudukan batuan dilakukan dengan menggunakan kompas geologi. Kemudian dengan menerapkan hukum-hukum geologi dapat ditaraik batas dan sebaran satuan batuan serta unsur-unsur strukturnya sehingga menghasilkan peta geologi yang lengkap.
Peta geologi dibuat berlandaskan  dasar dan tujuan ilmiah dimana memanfaatkan lahan, air dan sumber daya ditentukan atas dasar peta geologi. Peta geologi menyajikan sebaran dari batuan dan tanah di permukaan atau dekat dengan permukaan bumi, yang merupakan penyajian ilmiah yang paling baik yang mengahasilkan informasi yang di butuhkan para pengambil keputusan untuk mengidentifikasi dan mencegah sumber daya bernilai dari bencana alam dan menetapkan kebijakan dalam pemanfaatna lahan.

GEOLOGI SEJARAH

Geologi sejarah pada hakekatnya merupakan suatau ilmu yang mempelajari sejarah perkembangan bumi melalui kajian terhadap pembentukan batuan-batuan yang ada di bumi dalam kontek ruang dan waktu. Dengan demikian, maka geologi sejarah adalah menguraikan kapan suatui bahan batuan terbentuk(umur batuan), dimana batuan tersebut terbentuk(lingkugan pengedapan), dan proses-proses geologi apa saja yang telah terjadi pada batuan tersebut (gaya-gaya endogen dan eksogen) serta bagaimana kondisi batuan saat ini(proses-proses dan jentera geomorfik). Dengan kata lain, mempelajari geologi sejarah tidak lain adalah menguraikan tentang proses dan perkembangan cekungan, proses dan perkembangan tektonik, dan proses perkembangan bentang alamnya.
Sejarah geologi dibahas menurut urut-urutan waktu dari yang tertua ke yang paling muda disusun secara neratif dan pembahasan dari setiap jam yang meliputi; 1) proses sendimentasi yang bagaimana, dimana, dan membentuk apa; 2)proses tektonik apa yang mengikutinya, kapan, dan apa akibatnya; 3) proses geologi muda apa, bagaimana yang selanjutnya, kapan dan apa bentuknya.


1. Proses dan Perkembangan Cekungan (Sejarah Sendimentasi)
Proses dan perkembangan cekungan adalah suatau uraian tentang sejarah sendimentasi dari batuan-batuan yang diendapkan dalam satu cengkungan. Sejarah sendimentasi suatu cekungan dapat berupa perulangan dari proses transgensi  dan regirasi dari endapan batuanny dalam rentang waktu geologi tertentu.

2. Proses dan Perkembngan Tektonik(Sejarah Tektonik)
Proses dan perkembangan tektonik adalah uraian tentang sejarah kejadian tektonik dalam suatu cekungan yang menyangkut orgenesea (Pembentukan Pengunungan: perlipatan, pensesaran, dan atau aktivitas magnetis), yang melibatkan batuan-batuan yang ada dalam suatu cekungan dalam rentang waktu geologi.

3. Proses dan Perkembangan Bentang ALam(Paleogeografi)
Proses perkembngan bentangalam adalah uraian tentang sejarah perkembangan bentuk bentangalam dalam suatu cekungan, terdiri dari proses-proses geomorfologi(pelapukan, Erosi, sendimentasi), stadia erosi dan jentera(stadia) geomorfologi. Proses dan perkembangan bentangalam harus menjelaskan tentang proses-proses geomorfologi apa saja yanga terjadi dan jentera/stadia bentangalam. 

Berdasarkan ketiga proses tersebut diatas, maka sejarah geologi dari suatu wilayah harus mencakup penjelasan tentang: kapan (urut-urutan umur pembentukan batuan dalam suatu cekungan), apa (jenis litologi/batuan), dan dimana(pada lingkungan apa batuan tersebut diendapkan). Adapun proses dan perkembangan tektonik harus menjelaskan kapan(waktu terjadinya tektonik/orgenesa:perlipatan. patahan, aktivitas magnetis), apa(batuan apa saja yang mengalami perlipatan, pensesaran, ataupun penerobosan oleh intrusi). Disamping itu analisa mengenai arah gaya dan mekanisme struktur geologi merupakan unsur yang terpenting dari uraian pembentukan dan sejarah tektonik dari suatu wilayah. 

Friday, May 3, 2013

KARAKTERISTIK BATAUAN



Sebagian besar yang menjadi penyusun utama bumi adalah batuan yang terdiri dari berbagai jenis, kebanyakan dari pada batuan merupakan campuran dari pada mineral yang bergabuang secara fisik dan kimiawi. Beberapa batuan terutama tersusun dari jenis mineral saja, dan sebagaian kecil lagi dibentuk oleh gabungan mineral, bahan organik dan bahan vulkanik, batuan dapat digolongkan berdasarkan warna, kekerasan, kandungan kimia dan sebagainya. Salah satu pergolongan batuan dimanfaatkan oleh para pakapentr ilmu pengetahuan tentang bumi adalah didasarkan atas penyebab kejadian batuan (proses terbentuk). Berdasarkan cara batuan dapat dikategorikan menjadi 3 bagian yaitu : Batuan Beku, Batuan Sendimen, dan Batuan Metamorf.

a. Batuan Beku
   Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari pembekuan materi yang kental yang berasal dari bagian dalam bumi (magma). Magma yang bergerak dari dalam bumi menuju ke permukaaan semakin lama akan membeku, kaibat dari pada proses perubahan suhu yaag terjadi secara pertahap. Proses pergerakan magam membutuhakan waktu yang sangat lama sehingga mencapai permukaan bumi yang sudah membeku, sehingga dikenal dengan nama batuan beku. Contoh : Granit
b. Batuan Sendimen
    Batuan Sendimen adalah batuan yang terjadi akaibat pengedapan material yang tererosi, batuan ini berasal dari batuan yang telah ada dan mengalami sedimentasi, baik batuan beku, metamorf ataupun bataun sendimen lainya yang mengalami pelapukan yang tererosi terbawa kemudian diendapkan ketempat lain.
c. Batuan Metamorf
    Batuan Metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan dari bentuk asalnya telah ada, baik berupa batuan beku maupun batuan sendimen.