Penggunaan contrlled source pada metode magnetulleric dimotifasi keingan oleh kurangnya signal elektromagnetik alam pada range frekuensi 1-10 kHz. Signal dari sumber alam pada band ini yang umumnya berasal dari petir, yang merupakan fonomena alam yang tidak dapat diprediksi dan tidak dapat sepenuhnya digunakan (Vozoff, 1991). Noise elektromagnetik pada rentang dapat menjadi sangat tinggi yang didominasi sumber medan -medan natural (Szarka and Menvielle, 1987; Qian and Pedersen, 1992) dan konsekuensinya kualitas data AMT (audio magnetulleri) dapat menurunkan kualitasnya. Untuk mendapatkan kualitas medan elektromagnetik yang stabil dan terpercaya, Goldstein and Strangway (1975) menggunakan sumber dipole listrik yang di injek/ground kan kedalam bumi. Metode tersebut terkenal dengan istilah metode controlled-source audio magnetulleric (CSAMT).
Teori plane wave dapat diterapkan untuk data CSAMT jika transmiternya ditempatkan cukup jauh dari receiver, sehingga syarat medan jauh atau plane wave dapat terpenuhi. Estiminasi fungsi-fungsi transfernya sangat sederhana dan jelas. Namun demikian, dengan metode ini sedikit banyak akan ditemukan sedikit kesulitan dalam menentukan kriteria untuk syarat medan jauh (Wannamaker, 1997; Pedersen 2005). PAda metode CSAMT, komponen medan listrik dan medan magnet tegak lurus diukur jauh dari sumber yang dipisahkan sedikit empat kali kedalaman pendugaan dari receiver (goldestien and strangway, 1957). Resistivitas apparent dan fase juga dihitung.
Pada metode pemorsesan data CSAMT (bastani, 2001), fungsi-fungsi transfer unit dapat di tentukan pada setiap frekuensi yang dipilih, karena transmitter tersebut terdiri dari dua buah kumpran dipole horisontal yang saling bertautan. Frekuensi-frekuensi sumber dan polarisasi dipilih dan diubah dari titik penerima, Satu set frekuensi transmiter dapat dipilih dalam model pegukuran CSAMT. Pemeriksaan tersebut bergantung pada jarak receiver dan transmiter dan kedalaman pendugaan. Pada metode CSAMT digunakan pada sistem EnviroMT, setiap frekuensi ditransmisikan secara dikonfigurasi secara jauh dari posisi receiver untuk mengirimkan signal dalam arah dipole yang lain. Rasio S/N semakin meningkat dengan menumpuknya amplitudo komponen medan terukur dalam variasi waktu atau frekuensi.