Gelombang seismik adalah
gelombang elastik yang menjalar ke seluruh bagian dalam bumi dan melalui
permukaan bumi, akibat adanya lapisan batuan yang patah secara tiba – tiba atau
adanya suatu ledakan. Gelombang utama gempa bumi terdiri dari dua tipe yaitu
gelombang bodi (Body Wave) dan gelombang permukaan (Surface Waves).
Gelombang seismik merambat
dalam lapisan bumi sesuai dengan prinsip yang berlaku pada perambatan gelombang
cahaya: pembiasan dengan koefisien bias, pemantulan dengan koefisien pantul,
hukum-hukum Fermat, Huygens, Snellius dan lain-lain.
>Gelombang Bodi (Body Waves)
Gelombang
bodi merupakan gelombang yang menjalar melalui bagian dalam bumi dan biasa
disebut free wave karena dapat menjalar ke segala arah di dalam bumi. Gelombang
bodi terdiri atas gelombang primer dan gelombang sekunder.
Gelombang primer merupakan
gelombang longitudinal atau gelombang kompresional, gerakan partikelnya sejajar
dengan arah perambatannya. Sedang gelombang sekunder merupakan gelombang
transversal atau gelombang shear, gerakan partikelnya terletak pada suatu
bidang yang tegak lurus dengan arah penjalarannya.
Gelombang kompresional
disebut gelombang primer (P) karena kecepatannya paling tinggi diantara gelombang yang lain dan tiba pertama kali. Sedang gelombang shear disebut
gelombang sekunder (S) karena tiba yang kedua setelah gelombang P. Gelombang
sekunder terdiri dari dua komponen, yaitu gelombang SH dengan gerakan partikel horizontal dan gelombang SV dengan gerakan partikel vertikal.
Sifat penjalaran gelombang P yang langsung adalah bahwa
gelombang ini akan menjadi hilang pada jarak lebih besar dari 130º, dan tidak
terlihat sampai dengan jarak kurang dari 140º. Hal tersebut disebabkan karena
adanya inti bumi. Gelombang
langsung P akan menyinggung permukaan inti bumi pada jarak 103º dan pada jarak
yang akan mengenai inti bumi pada jarak 144º. Gelombang P akan timbul kembali
yaitu gelombang yang menembus inti bumi dengan dua kali mengalami refraksi.
Menghilangnya gelombang P pada jarak 103º memungkinkan untuk menghitung
kedalaman lapisan inti bumi.
Guttenberg (1913)
mendapatkan kedalaman inti bumi 2900 km. Telah didapatkan pula bahwa batas
mantel dengan inti bumi merupakan suatu diskontinuitas yang tajam. Daerah
antara 103º - 144º disebut sebagai “ Shadow zone“, walaupun sebenarnya fase yang
lemah dapat pula terlihat di daerah ini.
Walaupun
gelombang bodi dapat menjalar ke segala arah di permukaan bumi, namun tetap
tidak dapat menembus inti bumi sebagai gelombang transversal. Keadaan ini
membuktikan bahwa inti luar bumi berupa fluida. Untuk penelitian tetap
diasumsikan keadaan homogen, yaitu bagian luar bumi dan inti bumi ( dua media
homogen yang berbeda ).
Kadang – kadang
juga ditemui suatu fase yang kuat di daerah “Shadow zone” sampai ke jarak
kurang lebih 110º. Karena adanya fase inilah
pada tahun 1930 ditemukan media lain yaitu inti dalam. Batas dari inti dalam
ini terdapat pada kedalaman 5100 km . Diperkirakan kecepatan gelombang seismik
di inti dalam lebih tinggi dari pada di inti luar. Untuk membedakan dan
identifikasi, maka perlu pemberian nama untuk gelombang seismik yang melalui
inti bumi (baik inti luar maupun inti dalam ).
No comments:
Post a Comment